Kamis, 26 Agustus 2010
Jumat, 20 Agustus 2010
Untuk membangkitkan kesadaran mengenai persatuan Indonesia dan nilai historis di dalamnya, diciptakan sebuah media yang selaras dengan makna persatuan.
Tali sepatu dipilih sebagai simbol pemersatu perbedaan.
Kenapa tali sepatu? Mengambil filosofi dari tali sepatu, sebagaimana fungsinya sebagai pengikat dan pemersatu. Makna itulah yang coba diangkat dan disampaikan.
Tali sepatu itu seumpama banyak hal tentang Indonesia, yang bisa menyatukan siapapun, apapun, dan dimanapun, itu Indonesia.
Ikat Satu Indonesia
Tali sepatu dipilih sebagai simbol pemersatu perbedaan.
Kenapa tali sepatu? Mengambil filosofi dari tali sepatu, sebagaimana fungsinya sebagai pengikat dan pemersatu. Makna itulah yang coba diangkat dan disampaikan.
Tali sepatu itu seumpama banyak hal tentang Indonesia, yang bisa menyatukan siapapun, apapun, dan dimanapun, itu Indonesia.
Ikat Satu Indonesia
Rabu, 18 Agustus 2010
Ikat Satu Indonesia dengan Undang-Undang Dasar Negara tahun 1945
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, atau disingkat UUD 1945 (UUD '45), adalah hukum dasar tertulis (basic law), konstitusi pemerintahan negara Republik Indonesia saat ini. UUD 1945 disahkan sebagai undang-undang dasar negara oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Kurun waktu 1945-1950, UUD 1945 tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya karena Indonesia sedang disibukkan dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
Pada kurun waktu tahun 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan (amandemen), yang mengubah susunan lembaga-lembaga dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia.
Pada kurun waktu tahun 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan (amandemen), yang mengubah susunan lembaga-lembaga dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia.
Ikat Satu Indonesia dengan Lagu Kebangsaan Indonesia, Indonesia Raya
Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan Republik Indonesia. Lagu ini pertama kali diperkenalkan oleh komponisnya, Wage Rudolf Soepratman, pada tanggal 28 Oktober 1928 saat Kongres Pemuda II di Batavia. Ketika mempublikasikan lagu Indonesia Raya tahun 1928, Wage Rudolf Soepratman dengan jelas menuliskan "lagu kebangsaan" di bawah judul Indonesia Raya.
Lagu ini menandakan kelahiran pergerakan nasionalisme seluruh nusantara di Indonesia yang mendukung ide satu "Indonesia" . Teks lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali oleh suratkabar Sin Po.
Setelah dikumandangkan tahun 1928 dihadapan para peserta Kongres Pemuda II, pemerintah kolonial Hindia Belanda segera melarang penyebutan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Meskipun demikian, para pemuda tidak gentar. Mereka menyanyikan lagu itu dengan mengucapkan "Mulia, Mulia!" (bukan "Merdeka, Merdeka!") pada refrein. Selanjutnya lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan pada setiap rapat partai-partai politik. Setelah Indonesia merdeka, lagu itu ditetapkan sebagai lagu Kebangsaan perlambang persatuan bangsa.
Senin, 16 Agustus 2010
Ikat Satu Indonesia dengan Bendera Kebangsaan Indonesia, Merah Putih
Sang Merah Putih pertama kali dikibarkan pada Hari Proklamasi tanggal 17 Agustus 45 di gedung Pegangsaan Timur 56 Jakarta disebut Bendera Pusaka. Bendera Pusaka selalu dikibarkan pada tiap perayaan peringatan Hari Prokalamasi Kemerdekaan, di tiang yang tingginya 17 m, di depan Istana Merdeka Jakarta.
Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, Bendera Pusaka tidak pernah jatuh ke tangan musuh, meskipun tentara kolonial Belanda menduduki Ibukota Negara Republik Indonesia.
Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, Bendera Pusaka tidak pernah jatuh ke tangan musuh, meskipun tentara kolonial Belanda menduduki Ibukota Negara Republik Indonesia.
Mulai tahun 1969 Bendera Pusaka tidak lagi dapat dikibarkan karena sudah tua. Sebagai gantinya dikibarkan duplikatnya yang dibuat dari sutera alam Indonesia.
Minggu, 15 Agustus 2010
Sabtu, 14 Agustus 2010
Ikat Satu Indonesia dengan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi.
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya.
Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1954 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia II di Medan. Kongres ini merupakan perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.
Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu.
Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya.
Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1954 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia II di Medan. Kongres ini merupakan perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.
Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu.
Jumat, 13 Agustus 2010
IKAT SATU INDONESIA adalah sebuah ajakan untuk kembali menghayati banyak hal mengenai Negara Indonesia, dan nilai-nilai historis di dalamnya.
Diatas segala perbedaan yang ada, ada hal-hal yang mendasar yang mampu mempersatukan seluruh bagian dari Negara Indonesia.
Meski budaya kita berbeda, namun dasar Negara kita tetap Pancasila
Diatas segala perbedaan yang ada, ada hal-hal yang mendasar yang mampu mempersatukan seluruh bagian dari Negara Indonesia.
Meski budaya kita berbeda, namun dasar Negara kita tetap Pancasila
Meski bahasa daerah kita berbeda, namun lagu kebangsaan kita tetap Indonesia Raya
Meski pulau kita tak sama, tapi kita tetap ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia
Karena persatuan dari seluruh aspek yang ada, mampu menguatkan Negara Indonesia, untuk menuju KEMERDEKAAN yang sejati.
Karena persatuan dari seluruh aspek yang ada, mampu menguatkan Negara Indonesia, untuk menuju KEMERDEKAAN yang sejati.
Ikat Satu Indonesia dengan Lambang Dasar Negara Indonesia, Burung Garuda
Garuda Pancasila merupakan lambang Negara Indonesia. Lambang ini dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, dan kemudian disempurnakan oleh Presiden Soekarno. Garuda merupakan burung dalam mitologi Hindu, sedangkan Pancasila merupakan dasar filosofi negara Indonesia.
Burung Garuda melambangkan kekuatan
Warna emas pada burung Garuda melambangkan kejayaan
Perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa Indonesia
Perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa Indonesia
Simbol-simbol di dalam perisai masing-masing melambangkan sila-sila dalam Pancasila, yaitu:
- Bintang melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa (sila ke-1)
- Rantai melambangkan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (sila ke-2)
- Pohon Beringin melambangkan sila Persatuan Indonesia (sila ke-3)
- Bintang melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa (sila ke-1)
- Rantai melambangkan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (sila ke-2)
- Pohon Beringin melambangkan sila Persatuan Indonesia (sila ke-3)
- Kepala banteng melambangkan sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan (sila ke-4)
- Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia (sila ke-5)
- Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia (sila ke-5)
o Warna merah-putih melambangkan warna bendera nasional Indonesia. Merah berarti berani dan putih berarti suci
o Garis hitam tebal yang melintang di dalam perisai melambangkan wilayah Indonesia yang dilintasi Garis Khatulistiwa
Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945), antara lain:
o Jumlah bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17
o Jumlah bulu pada ekor berjumlah 8
o Jumlah bulu di bawah perisai/pangkal ekor berjumlah 19
o Jumlah bulu di leher berjumlah 45
Pita yg dicengkeram oleh burung garuda bertuliskan semboyan negara Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang berarti "walaupun berbeda beda, tetapi tetap satu".
Perkataan pancasila mula-mula terdapat dalam perpustakaan Budha India. Ajaran pancasila menurut Budha adalah merupakan lima aturan (larangan) atau five moral principles, yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh para penganutnya.
Nilai dan fungsi filsafat pancasila telah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Hal ini dibuktikan dengan sejarah Majapahit (1293). Pada waktu itu hindu dan budha hidup berdampingan dengan damai dalam satu kerajaan. Empu prapanca menulis “negara kertagama” (1365). Dalam kitab tersebut telah terdapat istilah “Pancasila”
Dalam kehidupan bangsa indonesia diakui bahwa nilai pancasila adalah pandangan hidup (filsafat hidup) yang berkembang dalam sosio-budaya Indonesia. Nilai pancasila dianggap sebagai nilai dasar dan puncak (sari-sari) budaya bangsa, karenanya nilai ini diyakini sebagai jiwa dan kepribadian bangsa.
Nilai dan fungsi filsafat pancasila telah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Hal ini dibuktikan dengan sejarah Majapahit (1293). Pada waktu itu hindu dan budha hidup berdampingan dengan damai dalam satu kerajaan. Empu prapanca menulis “negara kertagama” (1365). Dalam kitab tersebut telah terdapat istilah “Pancasila”
Dalam kehidupan bangsa indonesia diakui bahwa nilai pancasila adalah pandangan hidup (filsafat hidup) yang berkembang dalam sosio-budaya Indonesia. Nilai pancasila dianggap sebagai nilai dasar dan puncak (sari-sari) budaya bangsa, karenanya nilai ini diyakini sebagai jiwa dan kepribadian bangsa.
Ikat Satu Indonesia dengan Dasar Negara Indonesia, Pancasila
Pancasila adalah filosofi dasar negara Indonesia yang berasal dari dua kata sansekerta, “panca” artinya lima, dan “sila” artinya dasar. Pancasila terdiri atas lima dasar yang berhubungan dan tidak dapat dipisahkan, adalah :
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Selasa, 10 Agustus 2010
IKAT SATU INDONESIA
Indonesia adalah Negara kesatuan yang terdiri dari beribu pulau dan budaya yang dimiliki masing-masing daerah. Indonesia adalah Negara dengan nilai sejarah dan perjuangan yang sangat tinggi. Melalui perjuangan yang dilakukan para pahlawan selama ratusan tahun, hingga akhirnya mencapai kemerdekaan, membuat Indonesia menjadi Negara dengan kepribadian yang sangat menghargai jasa-jasa para pahlawan kemerdekaan dan peristiwa bersejarah yang menyertainya.
Seiring dengan perkembangan jaman dan modernisasi yang sangat pesat dan tak bisa lagi dibendung, keragaman Negara Indonesia menjadi semakin berwarna. Budaya Indonesia makin banyak dipengaruhi oleh budaya baru yang datang. Pengaruh tersebut dapat menjadi hal positif, tapi juga dapat menjadi hal negatif bagi masyarakat Indonesia.
Nilai-nilai kebangsaan yang ada sejak dulu dan menyertai perjalanan bangsa Indonesia sedikit-demi sedikit mulai tergeser dengan banyak trend yang baru. Banyaknya pengetahuan baru yang lebih menarik membuat banyak hal tentang nilai historis Indonesia jadi terlupakan. Padahal nilai-nilai historis itulah yang mampu menyatukan banyak perbedaan yang ada di Indonesia.
Hal-hal sederhana seperti arti Pancasila, lagu kebangsaan Indonesia, Lambang Negara Indonesia, hendaknya tetap kita tahu sebagai salah satu perwujudan kecintaan kita terhadap Negara Indonesia. Hal-hal seperti itulah yang terbukti mampu menyatukan segala perbedaan yang ada di Indonesia. Meskipun budaya kita berbeda, namun dasar Negara dan lagu kebangsaan kita sama. Berbeda-beda Tapi Tetap Satu Jua.
Langganan:
Postingan (Atom)